APAKAH KEMISKINAN DAPAT MENYEBABKAN
KARIES GIGI
Kares
gigi atau gigi berlubang adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan
kerusakan jaringan di permukaan gigi yang dimulai dari email, dentin, dan
kemudian meluas ke pulpa. Karies dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti
karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi, dan dua
bakteri yang paling umum menyebabkan gigi berlubang adalah Streptococcus mutans
dan Lactobacillus. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi,
dan infeksi jika dibiarkan tidak diobati.
Demineralisasi
jaringan karies gigi dan kerusakan bahan organik adalah tanda dan gejala karies
gigi. Adanya bintik putih kapur atau tanda dan gejala yang tidak nampak adalah
salah satu dari banyak tanda awal pembusukan. Bintik putih kapur akan berubah
menjadi coklat atau hitam seiring waktu dan pada akhirnya akan berubah menjadi
lubang atau rongga di gigi. Sebelum rongga terbentuk, kerusakan pada gigi tidak
dapat diperbaiki, tetapi setelah itu terjadi, kerusakan pada gigi menjadi
permanen. Biasanya semakin dalam lubang maka terasa sakit dan rasa sakit dapat
semakin parah bila terkena rangsangan seperti makanan atau minuman panas,
dingin, manis, atau asam.
Karies
gigi merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab utama
karies gigi yaitu gigi, bakteri, saliva, waktu dan faktor predisposisi yang
dapat mempengaruhi karies gigi salah satunya adalah tingkat sosial ekonomi. Tingkat
sosial ekonomi dapat mempengaruhi derajat pengetahuan, gaya hidup, dan akses
terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Seseorang dengan tingkat sosial
ekonomi rendah akan mengalami status kesehatan yang buruk termasuk kesehatan
gigi dan mulut sehingga lebih beresiko mengalami karies dikarenakan kurangnya
tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Tingkat sosial ekonomi
juga mempengaruhi kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan asupan makanan
dan kebiasaan pola hidup sehat. Orang yang berada pada tingkat sosial ekonomi
rendah atau miskin akan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan karena
kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan tersebut. Seseorang dengan
pendidikan yang tinggi memiliki sikap yang positif tentang kesehatan dan
menerapkan perilaku hidup sehat dalam merawat kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan
jurnal yang telah penulis baca indeks karies gigi pelajar dengan sosial ekonomi
orang tua rendah indeks kariesnya lebih tinggi dibandingkan dengan indeks
karies gigi pelajar dengan sosial ekonomi orang tua yang tinggi. Penelitian ini
didukung oleh beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan
antara faktor sosial ekonomi dengan karies. Persentase karies gigi lebih besar
terdapat pada anak-anak dengan tingkat pendidikan orang tua yang rendah dibandingkan
dengan tingkat pendidikan orang tua yang tinggi. Tingkat sosial ekonomi
merupakan faktor predisposisi penyebab karies gigi. Orang dengan kategori
karies tinggi sering dikaitkan dengan faktor sosial ekonomi, seperti rendahnya
pendapatan, rendahnya tingkat pendidikan, pekerjaan serta kurangnya mendapatkan
akses pelayanan kesehatan yang memadai. Tingkat sosial ekonomi dari segi
pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan sesorang. Pendidikan yang lebih
tinggi akan membuat seseorang memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih baik
sehingga mempengaruhi perilaku hidup sehat orang tersebut. Indeks karies gigi
lebih tinggi pada anak dengan tingkat sosial ekonomi rendah dikarenakan
kurangnya asupan makanan yang terima oleh anak. Tingkat sosial ekonomi dapat
mempengaruhi asupan makanan sehingga anak dengan tingkat sosial ekonomi rendah
prevalensi karies lebih tinggi daripada anak dengan tingkat sosial ekonomi
orang tua yang tinggi. Anak dalam masa pertumbuhan memerlukan asupan makanan
yang bergizi dan bernutrisi. Orang tua dengan tingkat sosial ekonomi rendah
akan kurang memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehingga
dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan mempengaruhi kesehatan tubuh
termasuk kesehatan gigi dan mulut. Apabila asupan makan yang terima oleh anak
kurang salah satunya yaitu kalsium dapat menyebabkan gigi lebih rentan terdahap
karies. Indeks karies gigi lebih tinggi pada anak dengan tingkat sosial ekonomi
rendah juga dikarekan karena kurangnya pendapatan orang tua sehingga mempengaruhi
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diterima oleh anak. Tinggi
biaya pelayanan kesehatan pada masa sekarang sehingga mempengaruhi seseorang
untuk memperoleh pelayan kesehatan yang memadai. Orang-orang dengan pendapatan
rendah 5 kali lebih memiliki status kesehatan mulut yang buruk dibandingkan
dengan mereka dengan pendapatan tinggi. Kemiskinan yang melanda masyarakat pada
masa sekarang menyebabkan tidak adanya kecukupan biaya untuk memperhatikan
kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sangatlah penting minimal orang tua harus memeriksakan gigi anaknya ke dokter
gigi 6 bulan sekali untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut pada tahap awal. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat
hubungan antara tingkat sosial ekonomi orang tua dengan indeks karies gigi
pelajar. Adanya hubungan tersebut menunjukkan semakin rendah tingkat sosial
ekonomi orang tua pelajar maka indeks karies semakin tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar