Selasa, 07 November 2023

HOBI

 




For your information, hobi saya itu banyak tapi ini yang paling saya senangi!!!

PROFIL SAYA

 


    Hallo gaiss, perkenalkan nama saya Nazilatul Iza biasa dipanggil Nazila. Saya lahir di Batang 22 Februari 2023. Saya seorang mahasiswi Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Gigi, Program Studi Terapi Gigi Program Sarjana Terapan, Semester 7. Blog ini dibuat untuk berbagai informasi khususnya mengenai kesehatan gigi. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa menjadi sarana bertukar informasi. Happy reading all, untuk kritik dan saran saya ucapkan terimakasihh.. 

APAKAH KEMISKINAN DAPAT MENYEBABKAN KARIES GIGI

 

APAKAH KEMISKINAN DAPAT MENYEBABKAN KARIES GIGI



Kares gigi atau gigi berlubang adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan di permukaan gigi yang dimulai dari email, dentin, dan kemudian meluas ke pulpa. Karies dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi, dan dua bakteri yang paling umum menyebabkan gigi berlubang adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi, dan infeksi jika dibiarkan tidak diobati.

Demineralisasi jaringan karies gigi dan kerusakan bahan organik adalah tanda dan gejala karies gigi. Adanya bintik putih kapur atau tanda dan gejala yang tidak nampak adalah salah satu dari banyak tanda awal pembusukan. Bintik putih kapur akan berubah menjadi coklat atau hitam seiring waktu dan pada akhirnya akan berubah menjadi lubang atau rongga di gigi. Sebelum rongga terbentuk, kerusakan pada gigi tidak dapat diperbaiki, tetapi setelah itu terjadi, kerusakan pada gigi menjadi permanen. Biasanya semakin dalam lubang maka terasa sakit dan rasa sakit dapat semakin parah bila terkena rangsangan seperti makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam.

Karies gigi merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab utama karies gigi yaitu gigi, bakteri, saliva, waktu dan faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi karies gigi salah satunya adalah tingkat sosial ekonomi. Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi derajat pengetahuan, gaya hidup, dan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Seseorang dengan tingkat sosial ekonomi rendah akan mengalami status kesehatan yang buruk termasuk kesehatan gigi dan mulut sehingga lebih beresiko mengalami karies dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Tingkat sosial ekonomi juga mempengaruhi kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan asupan makanan dan kebiasaan pola hidup sehat. Orang yang berada pada tingkat sosial ekonomi rendah atau miskin akan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan karena kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan tersebut. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi memiliki sikap yang positif tentang kesehatan dan menerapkan perilaku hidup sehat dalam merawat kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan jurnal yang telah penulis baca indeks karies gigi pelajar dengan sosial ekonomi orang tua rendah indeks kariesnya lebih tinggi dibandingkan dengan indeks karies gigi pelajar dengan sosial ekonomi orang tua yang tinggi. Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan karies. Persentase karies gigi lebih besar terdapat pada anak-anak dengan tingkat pendidikan orang tua yang rendah dibandingkan dengan tingkat pendidikan orang tua yang tinggi. Tingkat sosial ekonomi merupakan faktor predisposisi penyebab karies gigi. Orang dengan kategori karies tinggi sering dikaitkan dengan faktor sosial ekonomi, seperti rendahnya pendapatan, rendahnya tingkat pendidikan, pekerjaan serta kurangnya mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Tingkat sosial ekonomi dari segi pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan sesorang. Pendidikan yang lebih tinggi akan membuat seseorang memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih baik sehingga mempengaruhi perilaku hidup sehat orang tersebut. Indeks karies gigi lebih tinggi pada anak dengan tingkat sosial ekonomi rendah dikarenakan kurangnya asupan makanan yang terima oleh anak. Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi asupan makanan sehingga anak dengan tingkat sosial ekonomi rendah prevalensi karies lebih tinggi daripada anak dengan tingkat sosial ekonomi orang tua yang tinggi. Anak dalam masa pertumbuhan memerlukan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi. Orang tua dengan tingkat sosial ekonomi rendah akan kurang memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan mempengaruhi kesehatan tubuh termasuk kesehatan gigi dan mulut. Apabila asupan makan yang terima oleh anak kurang salah satunya yaitu kalsium dapat menyebabkan gigi lebih rentan terdahap karies. Indeks karies gigi lebih tinggi pada anak dengan tingkat sosial ekonomi rendah juga dikarekan karena kurangnya pendapatan orang tua sehingga mempengaruhi terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diterima oleh anak. Tinggi biaya pelayanan kesehatan pada masa sekarang sehingga mempengaruhi seseorang untuk memperoleh pelayan kesehatan yang memadai. Orang-orang dengan pendapatan rendah 5 kali lebih memiliki status kesehatan mulut yang buruk dibandingkan dengan mereka dengan pendapatan tinggi. Kemiskinan yang melanda masyarakat pada masa sekarang menyebabkan tidak adanya kecukupan biaya untuk memperhatikan kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting minimal orang tua harus memeriksakan gigi anaknya ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut pada tahap awal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara tingkat sosial ekonomi orang tua dengan indeks karies gigi pelajar. Adanya hubungan tersebut menunjukkan semakin rendah tingkat sosial ekonomi orang tua pelajar maka indeks karies semakin tinggi.

Profil Puskesmas Lebdosari

 

Profil Singkat Puskesmas Lebdosari

Puskesmas Lebdosari merupakan salah satu Puskesmas Induk non perawatan di Kecamatan Semarang Barat yang berlokasi di Jalam Taman Lebdosari, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50145. Puskesmas Lebdosari memiliki luas tanah 1.807 m² dan luas bangunan 660 m². Kemudian Puskesmas Lebdosari memiliki luas wilayah kerja 585,4 Ha yang meliputi 4 (empat) kelurahan yaitu Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kelurahan Gisikdrono, dan Kelurahan Tambakharjo.


Visi dan Misi                                                    

1.      Visi

Visi puskesmas Lebdosari yaitu mendukung Visi Walikota dan Wakil Walikota Semarang :

Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI yang Ber-Bhineka Tunggal Ika

2.      Misi

Misi puskesmas Lebdosari yaitu mendukung Misi 1 Walikota dan Wakil Walikota Semarang :

Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Produktif untuk Mencapai Kesejahteraan dan Keadilan Sosial.

 

Batas Wilayah dan Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari

1.      Batas Wilayah

-       Utara : Kelurahan Tawangsari Kec. Semarang Barat

-       Selatan : Kelurahan Manyaran Kec. Semarang Barat

-       Barat : Kelurahan Jrakah Kec. Tugu

-       Timur : Kelurahan Karangayu Kec. Semarang Barat

2.      Luas Wilayah

Kelurahan

Luas Tanah Kering  

(Ha )

Luas Tanah Sawah  

(Ha )

Luas Wilayah (Ha )

RT

RW

Kalibanteng Kulon

210

0

210

47

6

Kalibanteng Kidul

69,299

0

93,151

37

5

Gisikdrono

42,30

0

115,25

105

13

Tambakharjo

71

16

273,5

23

7

TOTAL

392,599

16

691,901

212

31

 

Waktu Pelayanan

-          Senin – Kamis : 07.00-16.00

-          Jum’at : 07.00-14.00

-          Sabtu : 07.00-11.00

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1.      Pemeriksaan Kesehatan Umum

2.      Poli Gigi

3.      KB

4.      Pemeriksaan Kehamilan

5.      Imunisasi

6.      MTBS

7.      Kesling

8.      Gizi

9.      Laboratorium

10.  Pelayanan Obat

11.  Prolanis DM

12.  Prolanis Hipertensi

13.  IVA test

14.  VCT

15.  Pelayanan Pasien TB

Minggu, 13 Agustus 2023

APA ITU RAMPAN KARIES?

   

Karies gigi adalah kondisi di mana lapisan keras di luar gigi (email) terkikis oleh bakteri yang memproduksi asam. Hal ini dapat menyebabkan lubang kecil pada gigi dan dapat merusak jaringan gigi yang lebih dalam apabila tidak segera ditangani. Karies gigi adalah masalah yang sebenarnya cukup umum terjadi pada banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karies yang paling sering dijumpai pada anak-anak adalah rampan karies.


Apa itu rampan karies?

Karies rampan adalah masalah gigi berlubang pada anak yang penyebarannya dapat mengenai beberapa gigi sekaligus sehingga cepat mengenai pulpa (bagian tengah gigi). Jenis karies ini umumnya terjadi pada gigi susu anak, bisa salah satunya atau beberapa sekaligus. Bahkan, bagian gigi yang seharusnya kebal terhadap karies, seperti gigi depan bawah, juga bisa terdampak. Karies rampan sering terjadi pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun dan paling banyak ditemukan pada anak berusia empat tahun.

Rampan karies ini rentan terjadi pada anak yang sering tertidur sambil menyusu (baik botol ataupun ASI) dan anak-anak yang sering makan makanan manis. Rampan karies atau karies botol dikenal dengan beberapa istilah seperti: nursing bottle caries, baby bottle caries, baby bottle tooth decay. Selain itu juga di kenal dengan istilah: nursing bottle mouth, nursing bottle syndrome, night bottle syndrome, dan early childhood caries.

Penyebab rampan karies

Rampan karies disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu :

  • ·         Kebersihan gigi dan mulut yang kura
    ng, ini biasanya disebabkan karena anak masih kesulitan untuk menyikat giginya dengan baik dan benar. Perlunya pendampingan dari orangtua untuk mencontohkan atau membantu anak dalam menyikat giginya dengan memastikan semua area gigi tersikat dengan bersih.
  • ·         Kebiasaan menghisap susu botol, terutama malam menjelang tidur merupakan faktor paling sering menjadi penyebab karies rampan. Hal tersebut karena susu yang menggenang di dalam mulut mengandung sukrosa dan laktosa yang merupakan media pertumbuhan bakteri dan menyebabkan demineralisasi email gigi lebih cepat apabila tidak dibersihkan setelahnya.
  • ·         Makan makanan manis diantara dua waktu makan.
  • ·         Diet tidak seimbang, terutama karbohidrat yang tinggi kandungan sukrosa.
  • ·         Kebiasaan mengemut makanan.

Cara mencegah rampan karies

Ketika anak mengalami rampan karies, maka aktivitas makannya akan terganggu karena saat mengunyah, giginya akan terasa sakit. Akibatnya, anak akan lebih sering mengemut makanan dan lebih rewel karena menahan rasa sakit pada giginya. Tidak hanya menyebabkan rasa sakit, penyakit ini juga dapat menyebabkan masalah lain yang lebih serius pada gigi anak.


Untuk menghindari dampak yang bisa ditimbulkan, penting bagi orangtua untuk mengetahui cara mencegah terjadinya rampan karies. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah rampan karies :

  • ·         Bersihkan gigi dan gusi anak setelah makan

Membersihkan gigi dan gusi anak sesegera mungkin setelah makan dapat membantu mencegah karies ini. Anda bisa mengajarkan anak untuk rajin menyikat gigi sejak dini.

Ketika anak sudah mulai tumbuh besar, ajarkan juga flossing pada anak. Flossing bertujuan untuk membersihkan makanan yang masih menyangkut pada sela-sela gigi.

  • ·         Jangan biarkan anak tertidur sambil minum

Membiarkan anak minum sambil tidur, terutama susu atau minuman manis, meningkatkan risiko karies rampan. Saat hendak tidur, sebisa mungkin jauhkan minuman tersebut dari anak.

Anda juga bisa mengajarkan anak minum dengan gelas kecil. Cara tersebut dapat membantu menghilangkan kebiasaan anak minum hingga tertidur.

  • ·         Mengatur Kebiasaan Makan

Mengatur kebiasaan makan yang paling mudah adalah dengan membatasi makan-makanan manis dan tinggi sukrosa diantara dua waktu makan serta menghindari mengemut makanan dalam mulut. Penentuan kebiasaan makan juga dapat dilakukan dengan dietary recall dan dianalisa secara komputerisasi. 

Cara ini dapat digunakan untuk mendapatkan jenis dan jumlah nutrisi yang terdapat dalam diet anak secara lebih tepat. Komposisi nutrisi dalam diet merupakan salah satu faktor penentu kariogenisitas suatu makanan. 

Dengan mengetahui komposisi dari dietnya dan pengaruh masing-masing nutrisi terhadap kesehatan gigi, maka anak dan orang tua akan termotivasi untuk mengubah kebiasaan makannya. Dalam hal ini terdapat modifikasi perilaku yang diperlukan untuk menanggulangi karies rampan ini.

  • ·         Pemeriksaan gigi secara rutin

Rutin periksa anak ke dokter gigi sejak usia anak satu tahun. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah gigi sedini mungkin, sebelum bertambah parah.

Cara di atas tidak sepenuhnya melindungi anak Anda dari karies. Meski begitu, tindakan yang telah disebutkan dapat mengurangi risiko anak terserang penyakit gigi ini.


Referensi

https://hellosehat.com/gigi-mulut/gigi-anak/apa-itu-karies-rampan/

Abdullah, N., & Munadirah, M. (2021). Hubungan Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Dengan Rampan Karies Pada Anak (Studi Literatur). Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar19(2).

KOMALASARI, C. (2021). RAMPAN KARIES PADA ANAK BALITA (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).